Lubuklinggau,PB- Dalam perayaannya, H Trisko Defriyansa mengatakan kegiatan hari ini bertajuk rembuk atau musyawarah bersama antara pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota yang dikuti seluruh pemangku kepentingan terkait dalam pengendalian stunting agar angka stunting di Kota Lubuklinggau dapat ditekan.Rabu (8/ 5/24)
Kalau merujuk dari hasil survei lebih lanjut, hampir semua kota di Provinsi Sumsel seperti Pagar Alam, Prabumulih, Palembang termasuk Lubuklinggau angka stunting-nya cenderung mengalami kenaikan.
Persentase angka stunting Kota Prabumulih berada diangka 15 persen, Kota Lubuklinggau (17 persen), Kota Palembang (18 persen) dan Pagar Alam 23 persen.
“Padahal sebelumnya persentase angka stunting di daerah yang saya sebutkan di atas, semuanya rendah,” tandas dia.
Menurut Pj Wako sebanyak 16.019 balita menjadi sasaran pengukuran stunting. Dari jumlah itu, 14.783 sudah diukur dan tinggal 1,43 persen lagi. “1,43 persen ini harus dicari dan diukur ulang,” tegasnya.
Pada awal tahun lalu, sudah dilakukan penyerahan surat keputusan dalam rangka rembuk stunting yang pertama. Kepada Kepala DPPKB memberikan laporan sekolah mana yang sudah bergerak sesuai amanat, sudah sejauh mana kontrolnya baik pengawasan maupun pemantauan terhadap stunting yang telah dilakukan.
Lebih lanjut dikatakannya, penyelesaian masalah stunting tidak bisa dilakukan sendirian perlu adanya sinergitas setiap pemangku kepentingan. Oleh karena itu, perlunya rembuk stunting yang bertujuan menurunkan angka stunting dengan melakukan gerakan secara masif seperti pemberian makanan tambahan maupun bedah rumah dengan memberikan bantuan sanitasi.
“Terima kasih kepada BKKBN yang telah menunjuk Kota Lubuklinggau menjadi tuan rumah kegiatan Hari Keluarga Nasional (HKN) yang rencananya diadakan pada bulan Juli mendatang,” ujarnya.
Terkait hal itu, pada 21 Mei 2024 nanti akan dilakukan ekspos terkait kesiapan peringatan HKN dihadapan Gubernur Sumsel.
Sementara dalam laporannya, Kepala DPPKB Kota Lubuklinggau, Deasy Novia menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan sinergitas pengetahuan dalam percepatan penurunan stunting dengan peserta 200 orang utusan dari lintas sektoral.(red)