Bandar Lampung-Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Lampung (Unila) ciptakan suplemen alami multifungsi, Kolurja berbasis nanokolagen limbah sisik ikan bandeng dan beras kencur.
Suplemen dirancang untuk menjaga kesehatan kulit wajah remaja. Produk ini dilatarbelakangi maraknya permasalahan kulit remaja yang disebabkan perubahan hormon, seperti jerawat, minyak berlebih, dan wajah kusam, serta kekhawatiran konsumen dalam memilih produk kesehatan yang tepat.
Oleh karena itu, diperlukan suatu suplemen kesehatan kulit multifungsi alami yang tidak menimbulkan kekhawatiran bagi konsumen saat menggunakannya.
Tim PKM-K Unila yang diketuai Nindy Adelline dari jurusan Teknologi Hasil Pertanian 2023, bersama empat rekannya yaitu, Rahma Dwi Lestari dari PGSD 2023, Anna Fitri Yani dari Teknologi Hasil Pertanian 2023, Bagas Qamara Putra dari Teknologi Hasil Pertanian 2023, dan Nessa Maharani dari Teknologi
Hasil Pertanian 2022, dengan Dosen Pendamping Esa Ghanim Fadhallah, S.Pi., M.Si., berhasil meluncurkan produk solusi permasalahan kulit remaja yaitu Kolurja.
Penggabungan bahan-bahan alami seperti kencur dan beras dapat meningkatkan efektivitas kolagen dari sisik ikan bandeng melalui sentuhan teknologi dengan cara memperkecil ukuran partikel kolagen menjadi nanokolagen. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan kolagen untuk diserap tubuh dengan lebih maksimal.
Nindy selaku ketua tim PKM-K mengungkapkan alasan memilih kencur sebagai bahan pembuatan produk karena banyaknya manfaat serta keberadaannya yang melimpah.
“Kencur di masyarakat biasanya hanya digunakan untuk bumbu masakan, namun kencur juga mengandung banyak manfaat seperti antiinflamasi dan antioksidan yang mampu menangkap radikal bebas bahkan meredakan nyeri pada tubuh. Produk kami adalah produk two in one. Selain itu, kencur sangat berlimpah di daerah kita khususnya Lampung, sehingga dapat kami manfaatkan,” ungkapnya Selasa, 16 Juli 2024.
Pemilihan sisik ikan bandeng yang mengandung banyak kolagen juga menjadi alasan bahan dasar dalam pembuatan produk.
“Limbah sisik ikan seperti bandeng di masyarakat hanya dibuang cuma-cuma. Dari situ kami menemukan ide bagaimana cara agar limbah sisik tidak hanya dibuang percuma, yaitu dengan mengekstraknya menjadi nanokolagen, agar dapat lebih maksimal diserap kulit,” ujar Nindy.
Diketahui, proses penelitian dan pengembangan produk Kolurja dilakukan dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan untuk mendapatkan hasil terbaik. Dimulai dengan mengolah sisik ikan bandeng menjadi nanokolagen, sampai menemukan formula komposisi bahan-bahan yang tepat untuk produk Kolurja.
Tantangan bagi tim PKM-K adalah pemasaran ke masyarakat luas. Sebagian masyarakat masih khawatir terhadap produk kecantikan karena adanya ketakutan pada ketidakcocokan produk di wajah mereka, sehingga perlu adanya sosialisasi untuk meyakinkan Kolurja merupakan produk kecantikan yang aman, didukung dengan kandungan bahan alami.
Manfaat Kolurja bagi kulit antara lain mengobati jerawat, mencegah munculnya tanda penuaan kulit, mencerahkan kulit, mempercepat proses penyembuhan luka, membantu melembabkan kulit, dan mengurangi tanda penuaan dini.
Diharapkan dengan terciptanya produk Kolurja, permasalahan kulit seperti jerawat, minyak berlebih, kusam, kemerahan, dan rasa nyeri pada tubuh yang sering dialami remaja, bahkan orang dewasa, dapat teratasi.
“Kami juga berharap dengan adanya Kolurja, produk kami dapat dikenal lebih luas di kalangan masyarakat khususnya remaja Indonesia. Produk Kolurja dapat dipesan melalui link https://linktr.ee/kolurja yang sudah tertera di bio media sosial Kolurja Bealth,” ujar Nindy.(red)