Bandarlampung.PristiwaBangsa.com. Proyek pembangunan pengaspalan hotmix dan Rabat beton di jalan Hi.sardana kel.Rajabasa jaya, kec. Rajabasa kota Bandar lampung, diduga asal-asalan dan bermasalah, selasa,10/09/24.
Pasalnya proyek pengaspalan tersebut bermain di material seperti, lapennya diduga tidak menggunakan batu 1-2 , dan batu 2-3 nya sedikit pada jalan yang berlubang terlihat tidak di berikan batu 1-2 dan Aspal cair (korting) nya dikasih sangat sedikit dan batu sekeriningnya ber campuran debu sehingga batu tersebut tabur kemana-mana, hingga mengganggu penggunaan jalan umum saat itu. “
Kemudian yang nampak jelas di badan jalan yang rusak terlihat masih berlobang karena minimnya aspal cair / sedikitnya kortingnya, sehingga batu yang dilapen tidak melekat dan tidak kokoh, karena kortingnya sedikit, dikuatirkan jalan tersebut tidak akan bertahan cukup lama. ”
“Ditambah, terkait soal ketebalan aspalnya sangat di ragukan, karena aspal tersebut terlihat tipis dan ada yang agak tebal untuk pengambilan sempel “Core driling” jelas ini diduga tidak sesuai didalam Rancangan anggaran biaya (RAB) dan diduga pihak dari rekanan lebih mengutamakan keuntungan semata dari pada mutu dan kualitas yang baik. ”
“Belum lagi, Rabat betonnya sudah mulai retak-retak bahkan sudah patah hingga sampai bawah, padahal usia rabat beton itu belum sampai satu bulan, baru seumur jagung, sudah mulai rusak karena diduga rabat beton tersebut bayak pasirnya ketimbang semen,lalu dilokasi pekerjaan tersebut tidak terlihat memasang plang Informasi, ”
Sumber setempat yang namanya enggan disebut, mengatakan
Kalau saya lihat kerjaan ini dapat menimbulkan persoalan karena hasilnya tidak sesuai dari anggaran yang besar, warga setempat merasa kecewa dan dia yakin aspal hotmix tersebut tidak akan bertahan cukup lama karena kualitasnya kurang maksimal. ”
Saya yakin aspal hotmix ini tidak akan bertahan cukup lama karena kualitasnya kurang apalagi Rabat betonnya belum apa-apa sudah mulai patah sampai bawah.
Terkait hal tersebut kami sebagai warga, meminta kepada pemerintah terkait dan lembaga hukum untuk dapat turun langsung ke lokasi guna mengecek pekerjaan tersebut , apabila diduga ada indikasi tindakpidana korupsi, agar kiranya di lakukan pemeriksaan serta di tindaklanjuti. ”
“Ditempat terpisah, ketika dikonfirmasi melalui Whatsappnya pihak rekanan (Yuda), menjelaskan bahwa nanti saya koordinasi dengan RT dan warga setempat.” jelasnya.” (Tim)