Mahasiswa FEB Unila Raih Medali Perak Pada Ajang The 6th Digitalised International Invention Innovation and Design UiTM Johor Malaysia

Bandar Lampung- Mahasiswa jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung (Unila) berhasil meraih medali perak kategori  ilmu sosial: tersier . Perlombaan tersebut diselenggarakan oleh UiTM Johor berkolaborasi dengan FEB Unila. Kegiatan berlangsung secara online, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Tim yang di ketua oleh Endriko Bagus Pratama bersama empat orang rekan yakni Zedriansyah, Yahya Ayasi, Zakiya Rakha Fadillah, dan Bintang Putra Nandika mampu membawakan karyanya “ Fooling: Integrasi Sistem Pengelolaan Limbah Makanan Berbasis IOT untuk Mewujudkan Ekonomi Sirkular di Bandar Lampung ” ke kancah internasional.

Pada karya tersebut, mereka fokus dalam menciptakan suatu sistem yang terintegrasi dengan Internet of Things . Dalam memilih landasan dasar sebuah karya, mereka juga perlu melakukan penyesuaian dengan tema yang ditentukan berupa “Penanggulangan Limbah dengan Garis Ekonomi Sirkular”.

Ekonomi sirkular merupakan suatu proses produksi atau konsumsi tanpa adanya sisa limbah yang dapat didaur ulang, dimanfaatkan kembali, dan menjadi nilai ekonomis. Hal ini sangat berbeda dengan proses ekonomi konvensional yang berupa produksi, konsumsi, dan berakhirnya menjadi limbah.

Endriko selaku ketua tim, menjelaskan dalam hal ini mereka akan menjadi distributor yang mempertemukan pihak-pihak yang terlibat melalui aplikasi atau website yang sudah dirancang.

“Dalam sistem tersebut, kami mempertemukan sektor industri makanan khususnya kafe, restoran, dan rumah makan yang ada di Bandar Lampung untuk menjadi mitra dalam penghasil limbah. Kami juga bekerja sama dengan petani maggot, pembuat pupuk organik, dan industri bio energi untuk menjadi mitra dalam pengolah limbah,” ujarnya saat wawancara pada Senin 23 September 2024

Endriko mengungkapkan melalui kerjasama antara tim, penghasil limbah dan pengelola limbah, ketiganya akan mendapatkan keuntungan dan dapat membantu untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik serta meminimalisir pembuangan limbah secara cuma-cuma.

“Pihak penghasil limbah akan diuntungkan karena limbah yang dihasilkan dapat dijual untuk dimanfaatkan kembali oleh pengolah limbah, dan dikembalikan  limbah tersebut dapat menjadi uang. Sementara pihak pengolah akan diuntungkan dengan mempermudah mendapatkan limbah atau sisa makanan dengan harga terjangkau bahkan gratis,” ungkapnya.

Tak selalu berjalan mulus, Endriko dan tim juga sempat mengalami kendala dalam proses pengerjaan proyek. Waktu yang hanya sedikit, bukan menjadi halangan melainkan tantangan untuk menyelesaikannya. Khususnya dalam pembuatan video, mereka harus membuat prototipe aplikasi dan website  yang akan disesuaikan dengan isi kertas mereka.

Melalui prestasi yang Endriko dan tim peroleh, diharapkan dapat menginspirasi para mahasiswa untuk terus berproses dan meraih prestasi di bidangnya masing-masing yang berani.

“Semoga dapat menginspirasi teman-teman untuk mulai keluar dari zona nyaman dan melangkah maju mengharumkan nama almamater. Ambil semua kesempatan yang ada, muda hanya sekali jadi tidak perlu mikir dua kali,” ujar Endriko. (Rilis)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

ARTIKEL TERBARU