Bandar Lampung- Prodi Pendidikan Tari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) sukses menyelenggarakan Pentas Perdana (Perda) 2024. Adapun tema tahun ini, yakni “Muda Berbudaya, Kreatif Berkarya”. Kegiatan berlangsung meriah di panggung terbuka kampus A FKIP Unila, pada Jumat, 27 September 2024.
Perda 2024 merupakan salah satu event tahunan yang dipersiapkan untuk para maba Prodi Pendidikan Tari. Event ini diisi dengan berbagai kegiatan seperti workshop dengan materi yakni tari, penulisan karya ilmiah, entrepreneurship, dan motivasi profesi keguruan seni tari, yang dilakukan selama satu bulan.
Perda diadakan dengan tujuan mengenalkan para maba mengenai budaya yang ada di prodi Pendidikan Tari dan memberikan pengalaman spesial berupa pentas perdana di kampus, serta memperkenalkan prodi kepada khalayak umum atas kreativitas yang patut di apresiasi.
Ketua pelaksana Perda 2024, Sukma Ayu Wahana Putri mengungkapkan, selama satu bulan para maba tak hanya diberikan ilmu akademis maupun non akademis. Namun maba juga dilatih untuk menyiapkan dan menyuguhkan sebuah karya.
“Jadi para maba diarahkan untuk menampilkan kembali karya dari kakak tingkat. Lalu selama satu bulan mereka akan dilatih serta diajarkan mengenai karya tersebut. Selanjutnya, mereka akan mementaskan semua karya yang sudah disiapkan pada satu malam yakni puncak Perda,” ungkap Sukma Ayu.
Selama menjalani proses persiapan, mahasiswa baru diarahkan untuk memperhatikan dan mempelajari komposisi serta unsur-unsur tari yang ada didalam karya yang dibawakan, sehingga wawasan yang maba dapatkan tentang tari tidak hanya dalam bentuk teori tapi juga praktek secara langsung.
Terdapat 10 karya yang disuguhkan pada malam puncak Perda 2024. Karya tersebut terdiri atas Glourius, Nyimah, Babar Kipas, Pandan Giri, Butegak, Muli Baya, Ngumbai, Tanggokh, Buntala Temegei, dan Teluh Pangjarahan.
Kegiatan Perda 2024 dihadiri oleh Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Dr. Riyan Hidayatullah, S.Pd.,M.Pd., para dosen prodi Pendidikan Tari, Alumni, serta masyarakat umum.
Sukma mengaku membutuhkan waktu tiga bulan untuk menyiapkan acara yang dimulai sejak bulan Juli lalu. Tak selalu berjalan mulus, jadwal dari masing-masing panitia yang padat juga menjadi tantangan dalam menyelesaikan acara. Namun hal itu dapat teratasi dengan baik, sehingga acara dapat berakhir sukses.
Melalui kegiatan Perda diharapkan para maba dapat lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kampus dan dapat menjadi generasi muda yang kreatif serta menghasilkan karya-karya tari yang bermanfaat bagi masyarakat luas.(rilis)8