Bandar Lampung,PB- Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) bisa menjadi salah satu wadah yang dipilih mahasiswa Universitas Lampung (Unila) memulai pengalaman-pengalaman hebat dalam perkuliahan. Program magang Kampus Merdeka juga dapat memperluas cara pandang mahasiswa.
Kehadiran program MSIB memberi banyak dampak positif seperti yang dirasakan Julia Rizky Khoirunisa, mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Mahasiswi yang akrab disapa Ceca mengikuti program magang ini di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pusat.
Berada di Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ceca mendapat informasi magang dari laman instagram resmi Kampus Merdeka. Menurut Ceca, jika berniat mengikuti program MSIB perlu dipersiapkan dengan matang dan sungguh-sungguh.
“Orang berhasil adalah mereka yang gigih dan pantang menyerah dalam mencoba, meskipun menerima banyak kegagalan. Jangan pernah pesimis karena satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas masa depanmu adalah dirimu sendiri,” pungkas mahasiswi kelahiran Prabumulih tersebut.
Ceca magang di bagian komunikasi publik Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR. Bertugas sebagai seorang humas yang secara khusus mengerjakan media monitoring, desain, editor video, talent video, fotografer, VO video, serta menulis dan melaporkan berita kegiatan.
Program MSIB batch enam yang sedang Ceca jalani sejak 16 Februari hingga 30 Juni 2024 mendorongnya memasuki ekosistem baru. Adaptasi tentu diperlukan dalam menyeimbangkan. Walaupun adaptasi bukan hal mudah, ia mampu melaluinya dengan baik.
Banyak kisah menarik dari perjalanan magang yang Ceca lalui. Tidak ada penyesalan sama sekali. Mendapat perspektif baru, pengalaman berharga, dan relasi yang luas merupakan sebagian kecil keuntungan yang ia raih.
“Saya terlahir sebagai orang yang serba biasa dalam segala hal. Jika saya tidak bekerja keras dan mencoba banyak hal, maka saya tidak akan pernah berkembang. Saya hanya mahasiswi biasa yang menginginkan pengalaman hidup luar biasa,” tandas Ceca.
Menurutnya, jam terbang tidak bisa dibeli dengan uang, tapi bisa dibayar dengan usaha dan kerja keras. Pengalaman seru dan bertemu orang-orang hebat di Kementerian PUPR adalah hal tak ternilai yang Ceca dapatkan. Ia berencana menyelesaikan kuliah dan berupaya keras untuk bekerja di sektor pemerintahan.
Program MSIB memberikan gambaran kepada kaum muda tentang dunia kerja dan pentingnya relasi serta branding diri. Kehadiran program ini membuat mahasiswi yang memiliki hobi berenang tersebut senang dan bersyukur karena memperoleh banyak benefit dalam hidup. Ceca berpesan kepada mahasiswa Unila untuk tidak menghabiskan masa muda dengan hal sia-sia.
“Selalu ada harga yang dibayar untuk pengalaman luar biasa. Bekerja keraslah untuk masa depan sendiri. Coba berbagai hal positif yang membentuk jati diri, agar masa tua tidak dipenuhi dengan rasa sesal berkepanjangan,” pungkas mahasiswi Ilmu Komunikasi tersebut.
Ceca berharap, program MSIB akan terus lebih baik dan berlanjut, mengingat banyak dampak positif bagi kaum muda Indonesia khususnya mahasiswi Unila dalam berperan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.(red)