FAIRIZAL YULIHAR KADES PAMAH SALAK JARAI LAHAT DIDUGA RAJA PUNGLI POTONG DANA BLT

LAHAT– Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ditingkatkan pada tahun 2022 penggunaan Dana Desa diatur sebesar 40 persen Dana Desa untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa. Hal itu bertujuan untuk mempercepat penanganan kemiskinan dan penuntasan kemiskinan ekstrem di desa.

Seluruh kepala desa dan aparat desa harus mendukung. Ini bentuk totalitas pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan ekstrem di desa.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Pepres) Nomor 104 tahun 2021 tentang Rincian APBN tahun anggaran 2022, sebesar 40 persen dana desa tahun 2022 diperuntukkan untuk BLT.

Masyarakat penerima manfaat Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa Pamah Salak Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan diduga tidak menerima sepenuhnya sesuai dengan keterangan masyarakat setempat dari 82 KK penerima BLT pada tanggal 08-07-2022 sampai awal tahun 2024 kuartal pertama diduga kuat ada pemotongan penerimaan dana BLT mulai dari seratus ribu sampai tiga ratus ribu setiap penyaluran.

Salah satu warga Desa Pamah Salak Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang mengaku bernama Rina 08-07-2024 mengatakan, setiap kami menerima bantuan BLT tidak pernah menerima sesuai dengan yang tertulis di papan merek terlampir.
Setiap tahun kami menerima empat kali tetapi selalu dipotong dari seratus ribu rupiah, ada yang dua ratus ribu, ada tiga ratus ribu, kalau tidak saya memotong dua ratus ribu rupiah dengan alasan yang tidak jelas.
Kalau dikalikan 82 KK, jadi uangnya sangat banyak bagi kita masyarakat miskin, padahal bantuan itu bersumber dari uang rakyat kembali kerakyatan tapi kenapa dipotong, bukan mensejahterakan rakyat malah menggerogoti hak rakyat,”jelasnya

Hal yang sama diungkapkan salah satu warga Desa Pamah Salak Dusun satu Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan yang mengaku bernama Jul 08-07-2024 mengatakan, selama kepemimpinan kepala daerah yang baru ini kami tidak pernah merasakan kesejahteraan bahkan uang BLT untuk rakyat miskin saja selalu dipotong dari seratus ribu, dua ratus ribu bahkan ada yang tiga ratus ribu, saya dipotong seratus ribu rupiah.
Untuk bulan keenam tahun ini belum dibagikan padahal sudah pertengahan bulan ketujuh.
Padahal dengan adanya batuan BLT tersebut dapat membantu biaya sekolah anak-anak dan kebutuhan lainnya
kita tidak pernah menerima uang BLT secara utuh, di mana letak kesejahteraan dan keadilan yang tertulis di dalam sila kelima Pancasila yaitu “Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” jika bantuan untuk masyarakat miskin di desa selalu dipotong oleh Kades.
Sedangkan yang merasakan kesejahteraan dan keadilan di desa, kami hanya memiliki perangkat desa dan kroninya saja,”ungkapnya.

FAIRIZAL YULIHAR Kepala Desa Pamah Salak Kecamatan Jarai Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan tiga kali dikomfirmasi Via WhatApps No. 0812-863-XXXX sampai berita ini diterbitkan tidak memberikan hak jawab.

“BERSAMBUNG DENGAN KEEDISI SELANJUTNYA”

SYAHRIL
(TIM PEMBURU KORUPTOR)

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

ARTIKEL TERBARU